Pengendalian TI

Pengendalian TI didefinisikan sebagai suatu pernyataan hasil yang diinginkan atau maksud yang dicapai oleh prosedur pengendalian implementasi dalam kegiatan TI khusus. Terdapat 15 area pengendalian, sebut dan jelaskan.

1. Integritas Sistem adalah sebuah sistem yang di dalamnya terdiri atas pilar-pilar yang mana di dalamnya terdapat pelaksanaan yang menjunjung tinggi integritas demi institusi tersebut.

2. Manajemen Sumber Daya adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.

3. Pengendalian Perubahan Software Aplikasi dan Software Sistem

Menentukan adanya keterlibatan dan persetujuan user dalam hal adanya perubahan terhadap software aplikasi dan software sistem. Setiap pengembangan dan perbaikan aplikasi harus melalui proses formal dan di dokumentasi serta telah melalui tahapan-tahapan pengembangan sistem yang dibakukan dan disetujui.

4. Backup dan Recovery

Demi kelangsungan usaha, harus tersedia data processing disaster recovery planning (rencana pemulihan data dan pusat sistem informasi apabila terjadi kehancuran), baik berupa backup dan pemulihan normal, maupun rencana contingency untuk kerusakan pusat SI (lokasi gedung, peralatanya, SDM-nya maupun manualnya).

5. Contigency Planning

Perencanaan yang komprehenshif di dalam mengantisipasi terjadinya ancaman terhadap fasilitas pemrosesan SI.
Dimana sebagian besar komponen utama dari disaster recovery plan telah dirumuskan dengan jelas, telah di koordinasikan dan disetujui, seperti critical application systems, identifikasi peralatan dan fasilitas penunjang H/W, sistem software dan sebagainya.

6. System Software Support

Pengukuran pengendalian dalam pengembangan, penggunaan, dan pemeliharaan dari software sistem operasi, biasanya lebih canggih dan lebih cepat perputarannya dibandingkan dengan software aplikasi dengan ketergantungan yang lebih besar kepada staf teknik untuk integritas fungsionalnya.
Pengukuran kendali pengamanan aplikasi individu maupun pengamanan logika sistem secara menyeluruh (systemwide logical security).

7. Dokumentasi

Integritas dan ketersediaan dokumen operasi, pengembangan aplikasi, user dan software sistem.
Diantaranya dokumentasi program dan sistem, buku pedoman operasi dan schedule operasi.
Untuk setiap aplikasi sebaiknya tersedia dokumentasi untuk tiap jenjang user.

8. Pelatihan atau Training

Adanya penjenjagan berdasarkan kemampuan untuk seluruh lapisan manajemen dan staf, dalam hal penguasaannya atas aplikasi-aplikasi dan kemampuan teknisnya.
Serta rencana pelatihan yang berkesinambungan.

9. Administrasi

Struktur organisasi dan bagannya, rencana strategis, tanggungjawab fungsional, job description, sejalan dengan metoda job accounting dan/atau charge out yang digunakan.
Termasuk didalamnya pengukuran atas proses pengadaan dan persetujuan untuk semua sumber daya SI.

10. Pengendalian Lingkungan dan Keamanan Fisik

Listrik, peyejuk udara, penerang ruangan, pengaturan kelembaban, serta kendali akses ke sumber daya informasi.
Pencegahan kebakaran, ketersediaan sumber listrik cadangan,
Juga pengendalian dan backup sarana telekomunikasi.

11. Operasi

Diprogram untuk merespon permintaan/keperluan SO.
Review atas kelompok SO berdasarkan job schedulling, review yang terus-menerus terhadap operator, retensi terhadap console log message, dokumentasi untuk run/restore/backup atas seluruh aplikasi.
Daftar personel, dan nomor telepon yang harus dihubungi jika muncul masalah SO, penerapan sistem sift dan rotasi serta pengambilan cuti untuk setiap operator.

12. Telekomunikasi

Review terhadap logical and physical access controls,
Metodologi pengacakan (encryption) terhadap aplikasi electronic data interchange (EDI).
Adanya supervisi yang berkesinambungan terhadap jaringan komputer dan komitmen untuk ketersediaan jaringan tersebut dan juga redundansi saluran telekomunikasi.

13. Program Libraries

Terdapat pemisahan dan prosedur pengendalian formal untuk application source code dan compiled production program code dengan yang disimpan di application test libraries development.
Terdapat review atas prosedur quality assurance.

14. Application Support

Bahwa proses tetap dapat berlangsung walaupun terjadi kegagalan sistem.
Sejalan dengan kesinambungan proses untuk inisiasi sistem baru, manajemen proyek, proses pengujian yang menyeluruh antara user dan staf SI.
Adanya review baik formal maupun informal terhadap tingkat kepuasan atas SDLC yang digunakan.

15. Microcomputer Controls

Pembatasan yang ketat dalam pengadaan, pengembangan aplikasi, dokumentasi atas aplikasi, produksi maupun aplikasi dengan misi yang kritis, sekuriti logika, dan fisik terhadap microcomputer yang dimiliki,
Serta pembuatan daftar inventaris atas hardware, software, serta legalitas dari software untuk menghindari tuntutan pelanggaran hak cipta.

 

sumber  : http://liapsa.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.5

Proses Pencapaian Tujuan

Maksud dari konsep ‘Proses Pencapaian Tujuan’ merupakan suatu kegiatan yang memiliki tujuan dengan menggunakan perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisasi, dan sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Sedangkan orang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya suatu kegiatan manajemen disebut manajer.

Dengan konsep ‘Proses Pencapaian Tujuan’ tersebut disadari bahwa intelektualitas tidak lagi terletak pada pucuk pimpinan, tetapi terletak pada lapisan bawah. Mereka yang deket dengan konsumenlah yang paling mengerti dengan kebutuhan pasar.

Pengorganisasian yang paling tepat untuk kondisi seperti ini adalah pengorganisasian orkes simponi. Organisasi ini sepenuhnya akan digerakan oleh dinamika para pekerja (ujung tombak) sesuai spesialisai masing-masing.

Untuk menjaga kekompakan agar terjadi irama yang serasi dibutuhkan seorang manajer yang berfungsi sebagai konduktor. Manajer tersebut tidak lagi harus memiliki pengetahuan teknis seperti yang dimiliki pemain orkesnya, tetapi yang diperlukan hanya seorang yang mampu mengatur tempo dan menguasai tingkatan nada.

 

sumber : http://liapsa.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.5

Evaluasi/Audit Sistem Informasi

1. Definisi

Evaluasi Sistem Informasi : Usaha untuk mengetahui kondisi nyata suatu penyelenggaraan Sistem Informasi. Dengan evaluasi maka capaian kegiatan dapat diketahui dan tindakan lebih lanjut dapat direncanakan untuk memperbaiki kinerja suatu kegiatan.

2. Tujuan

  • Perlunya diketahui efektivitas penyelenggaraan Sistem Informasi
  • Mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada SI

3. Teknik Evaluasi

    • Metode Kuantitatif
      1. MENGGUNAKAN STATISTIK UNTUK MEMBUKTIKAN BAHWA SUATU VARIABEL DIPENGARUHI VARIABEL YANG LAIN
      2. MENGGUNAKAN KUESIONER YANG DIOLAH SECARA KUANTITATIF
      3. KEKUATANNYA TERLETAK PADA TES STATISTIK
      4. WAWASAN SEMPIT DAN TAJAM
    • Metode Kualitatif
      1. MENGGUNAKAN WAWANCARA
      2. TIDAK HARUS PAKAI DATA STATISTIK
      3. UNTUK OBYEKTIF DILAKUKAN TRIANGULASI
      4. WAWASAN KOMPREHENSIF DAN LUAS

    4. Alasan Mengapa Audit Diperlukan

    1. Kerugian akibat kehilangan data
    2. Kesalahan dalam pengambilan keputusan
    3. Risiko kebocoran data
    4. Penyalahgunaan Komputer
    5. Kerugian akibat kesalahan proses perhitungan
    6. Tingginya nilai investasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer

Sumber : http://www.elisa.ugm.ac.id/

Artificial Intelligence

 

Artificial Intelligence

Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) adalah salah satu teknologi yang dikembangkan manusia untuk membantu manusia dalam memecahkan sebuah masalah. Kita juga sudah mengenal teknologi sistem penunjang keputusan atau Decision Support System (DSS) untuk membantu manajer perusahaan dalam mengambil keputusan. Pada dasarnya DSS dan AI memiliki kesamaan yakni membantu memberi solusi kepada manusia. Lewat input berisi variabel-variabel yang dibutuhkan (dan sudah ditentukan sebelumnya), DSS akan menganalisa sesuai algoritma yang sudah ditanam pada dirinya. AI juga mampu melakukan hal serupa. Namun, apa yang membedakan DSS dengan AI? Perbedaan mendasar antara mereka berdua adalah kemampuan untuk belajar dan berkembang. DSS meski bisa menghasilkan output dalam bentuk solusi, ia hanya mampu melakukan proses sebatas algoritma yang sudah ditanam oleh pembuatnya. Artinya DSS tidak dibekali kemampuan untuk berkembang dan belajar. Lain halnya dengan AI. Tujuan utama dibuat dan dikembangkannya AI adalah untuk membuat sistem yang mampu belajar, berkembang dan berpikir seperti manusia. Google Now adalah salah satu contoh AI milik perusahaan Google untuk smartphone Android dan iOS. Sebagai Intelligence Assistant, Google Now mampu berinteraksi dengan manusia dan bertugas layaknya seorang asisten pribadi. Dengan fitur voice command, kita bisa memerintah Google Now untuk mencari restoran terdekat, memesan tiket bioskop, menunjuk arah dan segudang perintah lainnya. Google Now juga diperlengkapi fitur AI untuk mempelajari kebiasaan pengguna smartphone tersebut. Bahkan dengan bantuan GPS, ia mampu mengenali kebiasaan sehari-hari pengguna seperti pergi ke kantor atau ke sekolah. Secara otomatis, tempat yang paling sering kita kunjungi secara rutin seperti kantor atau sekolah, akan langsung di-set­ oleh Google Now sebagai tempat kerja kita. Hal kecil lainnya, Google Now merekam setiap keyword yang paling sering kita cari di situs pencarian Google dan hasil rekaman tersebut akan digunakan Goole Now untuk memberi suggestion dalam bentuk ‘Card’. Google memberi istilah ‘Card’ bagi user yang output dari “Card” tersebut  bisa berupa berita, artikel, jadwal acara dan lain-lain. Contoh AI lainnya adalah satelit pembaca cuaca. Satelit ini tidak hanya mampu menmbaca cuaca, tetapi juga mampu membaca pergerakan angin dan suhu wilayah tertentu. Dengan kemampuan tersebut, satelit ini dapat memantau pergerakan badai dan bisa memprediksi kemana badai tersebut akan bergerak. Hal ini tentu sangat membantu para peramal cuaca. Lewat contoh-contoh diatas, sudah amat jelas bahwa terobosan teknologi dalam bidang AI, mampu membuat komputer jadi lebih cerdas dari pada sebelumnya.

AI sebenarnya bukan satu hal yang sangat baru. AI sudah jadi perbincangan dan topik dikalangan para ilmuwan sejak tahun 1950-an. Alan Turing, salah seorang pelopor terciptanya komputer, pernah membuat paper yang sangat terkenal hingga sekarang yang berisi sebuah percobaan bernama Turing Test atau biasa disebut Imitation Game. Turing Test menjadi teori awal dari filosofi AI yang sudah berkembang pesat seperti sekarang ini. Lalu timbul pertanyaan, apakah mungkin AI bisa lebih cerdas dari manusia? Jawaban ‘ya’ mungkin terasa agak mustahil untuk sekarang ini karena AI masih dalam tahap pengembangan. Tetapi ingat, bukan tidak mungkin AI bisa lebih cerdas dari manusia suatu saat nanti. Hal ini dikonfirmasi oleh Ray Kurzweil, Direktur Teknik Google. Ia memprediksi bahwa tahun 2029 AI akan mencapai kecerdasan yang setara dengan kecerdasan manusia. Saat ini AI memang belum mampu berinteraksi dengan baik terhadap manusia, tetapi jangan lupa, AI memiliki kemampuan untuk belajar dan berkembang. Hal inilah yang mendasari Kurzweil atas prediksinya untuk tahun 2029. Dengan begini, di tahun 2029, AI akan punya cukup informasi yang dia perlukan untuk bisa berperilaku seperti manusia.

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI MODEL TQM PADA WEBSITE PEMERINTAHAN

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI MODEL TQM ISO 9000 PADA WEBSITE PEMERINTAHAN

Frederik D.A.S.S

Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma

 

Abstrak

Paper ini membahas pentingnya model-model TQM dalam pengimplementasiannya di situs milik pemerintah agar dapat berfungsi lebih maksimal. Paper ini berisi hasil membandingkan beberapa situs pemerintah yang bergerak dibidang teknologi informasi seperti Menkominfo dan Ristekdikti. Situs yang digunakan untuk membandingkan situs milik pemerintah tersebut adalah alexa.com. Situs tersebut memiliki tool yang cukup untuk membandingan situs-situs tersebut. Diharapkan hasil dari penelitian kecil ini bisa ditemukan model TQM apa yang cocok untuk diimplementasikan.

kata kunci : TQM, ISO 9000, website

Abstract

This paper discuss about the importance of TQM models for its implementation in websites owned by Government in order to maximize its purpose. This paper includes the comparison among several Government’s sites which engages in the field of Information and Technology such as Menkominfo and Ristekdikti. The sites that we use to compare those government’s sites is alexa.com. That sites (alexa.com) contains more than enough tools for our comparison. We hope the result for this comparison will be useful to decide which TQM really fits to be implemented on the government’s sites.

keywords : TQM, ISO 9000, website

 

Pendahuluan

Sebuah situs web dibangun untuk tujuan tertentu. Tujuannya tentu berbeda-beda. Namun, yang pasti, sebuah situs web berfungsi untuk menyampaikan informasi. Dalam kasus ini, situs web yang menjadi objek penelitian adalah situs web milik pemerintah yang bergerak di bidang Infomasi dan Teknologi. Tentu saja semua situs web tersebut berada dibawah naungan lembaga pemerintahan. Artinya, situs web tersebut memiliki organisasi dan struktur yang jelas di dalamnya. Hal ini tentu menjadi masalah bersama agar menemukan cara apa yang paling efektif untuk mengatur struktur organisasi tersebut agar produk jasa yang dihasilkan mempunyai hasil yang baik dan maksimal.

 

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian Praktis. Disini penulis melakukan penelitian dengan cara meneliti objek yang ada (situs web pemerintah) dengan menggunakan alat (tool) yang terdapat disitus web Alexa.com. Penulis menggunakan 3 indikator penilaian yakni Traffic Rank, Audience geography, dan Visitor’s Info.

 

Hasil dan Pembahasan

Traffic Rank

Traffic Rank adalah fluktuasi peringkat situs web dibandingkan dengan situs-situs lainnya selama beberapa bulan terakhir. Grafik y axis menunjukan peringkat situs web dalam satuan ribuan, sedangkan grafik x axis menunjukan bulan dan tahun. Berdasarkan grafik dibawah ini, peringkat tertinggi di capai pada bulan November 2016 dengan kisaran peringkat dibawah 60,000.

Peringkat situs web ini bersamaan dengan saat kami membuka situs web Kominfo adalah 80,844 dan mengalami penurunan sebanyak 17,409 poin. Alexa juga merilis peringkat nasional situs Kominfo yakni 1,530.

Audience Geography

Audience Geography adalah persentase pengunjung web berdasarkan lokasi atau wilayah saat mengakses situs tertentu. Berdasarkan info yang kami dapat dari Alexa, pengunjung tertinggi berasal dari Indonesia sebesar 84,6% diikuti dengan beberapa pengunjung asing. Amerika Serikat memiliki persentase pengunjung terkecil sebesar 1,7% dari empat posisi teratas pengunjung situs Kominfo.

Visitor’s Info

Kami memberikan tiga indikator info pengunjung situs Kominfo yakni Bounce Rate, Daily Pageviews per Visitor dan Daily Time on Site.

Bounce Rate adalah persentase pengunjung yang meninggalkan web/blog setelah hanya membuka satu halaman saja. Misal, pengunjung tersebut membuka halaman utama web/blog atau halaman tertentu web anda, namun tidak membuka halaman lainnya. Semakin kecil persentase yg ditunjukan, semakin kecil pula kemungkinan pengunjung menganggap situs yg dikunjungi membosankan.

Daily Pageviews per Visitor adalah jumlah laman dalam web yang dikunjungi tiap satu orang pengunjung dalam satu hari. Berdasarkan data yang diberikan, rata-rata tiap pengunjung hanya membuka sekitar 2 atau 3 halaman setiap kali mengungjungi website Kominfo.

Daily Time on Site adalah jumlah waktu yang dihabiskan pengunjung setiap kali membuka situs tertentu. Dalam kasus ini, tiap pengunjung situs Kominfo hanya menghabiskan waktu sekitar 3 menit dan 49 detik.

 


Analisis

Berdasarkan model-model standar mutu yang telah kami teliti, kami tertarik dengan sertifikasi ISO 9000. Selain karena ISO 9000 sudah sangat terkenal dan banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar dunia, ISO 9000 juga memperhatikan semua aspek dalam sebuah bisnis seperti tanggung jawab manajemen, manajemen sumber daya dan seluruh aspek yang menyediakan produk dan pelayanan. ISO 9000 sangat menjaga model kualitas mutu metodologinya. Setiap lima tahun sekali, ISO/TC (lembaga yang bertanggung jawab terhadap standar-standar manajemen mutu) mengadakan peninjauan ulang terhadap metodologi ISO 9000. Ini berarti, ISO 9000 memiliki standar-standar manajemen mutu yang sangat up-to-date.

Selain ISO 9000, kami juga sempat melirik Six Sigma sebagai salah satu metodologi yang ideal. Namun, dilihat dari langkah-langkahnya, Six Sigma hanyalah kumpulan tools dan metode yang digunakan untuk meningkatkan proses bisnis dengan metodologi DMAIC (Define, Measure, Analyze, Imrove and Control). Misalnya meningkatkan proses produksi, memangkas biaya produksi serta memangkas cacat produksi. Secara singkat, berbeda dengan ISO 9000, Six Sigma tidak mencakup semua aspek bisnis dan tidak adanya kumpulan standarisasi tertentu yang dikenal secara luas (internasional). Perbedaan ini tentu kontras sekali jika dibandingkan dengan ISO 9000.

Kesimpulan

ISO 9000 sangat cocok diterapkan oleh instansi pemerintahan yang telah kami analisis pada makalah sebelumnya. Instansi pemerintah tidak melulu bicara bagaimana meningkatkan kualitas produk (secara fisik tentunya) maupun bagaimana memangkas biaya produksi. Alasan ini menurut kami cukup kuat mengingat instansi pemerintahan bukanlah sebuah perusahaan swasta yang ingin memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Ini juga yang menjadi alasan kami mengapa kami tidak memilih Six Sigma sebagai salah satu pesaing terberat ISO 9000 untuk diterapkan kepada objek penelitian kami. Inti (core) dari sebuah instansi pemerintahan adalah supaya segala bidang yang ada, segala aspek yang terkandung di dalamnya, komitmen terhadap visi misi dan manajemen yang ada mampu berjalan secara efektif, efisien serta terkendali sehingga sistem yang sudah dibentuk bisa berjalan secara ideal. ISO 9000 memiliki itu. Seperti yang sudah dipaparkan pada bagian analisis kami, aspek-aspek seperti manajemen sumberdaya dan pelayanan pun tidak luput dari metodologi yang dimiliki ISO 9000. Dengan demikian, ISO 9000 sangat cocok untuk diterapkan dan diimplementasikan di instansi milik pemerintah.

Daftar Pustaka

 

Implementasi IoT di Bidang Maritim

Pada beberapa artikel sebelumnya, kita telah membahas beberapa teknologi komputer yang diramalkan akan berkembang pesat dimasa depan. Salah satunya IoT atau Internet of Things. Sedikit penjelasan singkat, nantinya IoT akan merambah ke banyak piranti (device) elektronik. Seluruh piranti yang memiliki teknologi IoT didalamnya, akan memiliki IP Address sendiri bertipe IP v6. Dengan adanya konsep IoT ini, piranti-piranti tersebut akan semakin mudah dikendalikan (bahkan dari jarak jauh) dan bahkan dapat bekerja secara mandiri (otomatis) karena sudah terpogram didalamnya.

IMPLEMENTASI IoT di Bidang Maritim

Dari artikel yang saya rangkum dari http://www.jurnalmaritim.com/ ,IoT di Indonesia sudah mulai masuk ke bidang Maritim. Seorang mahasiswa S1 Teknik Elektro UGM bernama Imaduddin Majid bersama rekan-rekannya yg tergabung  dalam ATNIK, berhasil menciptakan piranti Elektronik berbasis IoT bernama BlumbangReksa bagi para petambak udang.

jurnalmaritim.com

Imaduddin bersama rekan-rekannya menyadari bahwa para petambak udang kesulitan melakukan prediksi terhadap cuaca yang mempengaruhi keadaan air kolam sehingga seringkali udang-udang ditambak mati. Hal ini tentu saja menyebabkan kerugian yang cukup signifikan bagi para petambak udang. Berangkat dari hal itulah Imaduddin dan rekan-rekannya terinspirasi untuk membuat sebuah alat elektronik yang dilengkapi modul GSM dan mampu memantau keadaan air kolam (tambak) selama 24 jam penuh. Alat ini dilengkapi berbagai sensor sehingga mampu mendeteksi indikator-indikator yg berpengaruh terhadap tambak udang tersebut. Dengan begini, para petambak udang tidak akan kesulitan untuk mengetahui apakah keadaan tambak sesuai atau tidak bagi udang-udang tersebut.

BlumbangReksa merupakan salah satu dari sekian banyak inovasi-inovasi pada bidang IoT. Masih banyak lagi dan akan lebih banyak lagi inovasi IoT seiring dengan meningkatnya peminat IoT.

TekFa Mengejar TekFi

Yups…TekFa (Teknologi Fakta) mengejar TekFi (Teknologi Fiktif) kira begitu judul dari sebuah majalah anak-anak yg dulu pernah saya baca ketika saya masih duduk dikelas Sekolah Dasar. Kira-kira bercerita tentang para ilmuwan yg mengejar Teknologi Fiktif menjadi sebuah Teknologi Nyata. Mungkinkah Iron Man ala film hollywood bisa jadi kenyataan? Tidak ada yg tidak mungkin. Dahulu semua orang jg berpikir bahwa manusia tidak bisa terbang, tetapi nyatanya? Setiap hari dijaman sekarang ada ribuan jadwal penerbangan yang artinya ada ribuan pesawat terbang yang berseliweran di udara dari satu lokasi ke lokasi yg lain. Nih biar gak bertele-tele. 3 Teknologi masa depan yg mungkin bakal jadi kenyataan! 🙂

1. Teknologi Bionik

Teknologi Bionik adalah hasil dari kerja keras para ilmuwan sains dibidang kesehatan dan bidang teknologi serta para peneliti psikologi manusia. Teknologi ini memungkinkan seseorang yg cacad, entah akibat kecelakaan maupun akibat gen, mampu mendapat anggota tubuh buatan (Artificial Body Parts) sebagai ganti anggota tubuh alami. Misalkan, seorang tuna netra tidak perlu lagi mendapatkan donor mata dari orang lain melainkan mendapatkan mata bionik yg dibuat khusus oleh ilmuwan. Atau, seseorang yg kakinya lumpuh sehingga tidak mampu berjalan, digantikan kakinya dengan kaki buatan. Berikut Ilustrasinya.

2. Holografi/Hologram

 Teknologi Holografi mungkin tidak asing lagi bagi kita yg sering menonton film-film action hollywood. Teknologi Holografi ini tidak beda jauh dgn teknologi AR (Augmented Reality). Apabila AR membutuhkan piranti khusus untuk melihat hasil tertambahnya realitas, maka  Holografi tidak memerlukannya. Holografi memungkinkan suatu cahaya terbentuk menjadi sebuah objek dan bahkan pengguna bisa berinteraksi dengan objek tersebut.

Nah demikian 2 Teknologi yg sementara dapat saya informasikan kepada sobat-sobat sekalian. Semoga bisa jadi kenyataan ya!

Teori Kepemimpinan

Dalam suatu kepemimpinan, tentu di pada dasarnya dada teori yang menjadi dasar terbentuknya kepemimpinan. Berikut ini, merupakan 4 teori kepemimpinan :
  1. Teori Great Man dan Teori Big Bang
  2. Teori Sifat (Karakteristik) Kepribadian
  3. Teori Perilaku (Behavior Theories)
  4. Teori Kontingensi atau Teori Situasional

Dan berikut penjelasan masing-masing teori :

1.  Teori Great Man dan Teori Big Bang

Dalam teori Great Man dan Big Bang, suatu kepemimpinan merupakan bakat atau bawaan yang sudah muncul sejak seseorang dilahirkan ke dunia.Bennis & Nanus (1990) menjelaskan bahwa teori ini berasumsi pemimpin bukan diciptakan, tetapi melainkan dilahirkan.
Kekuasaan berada pada sejumlah orang tertentu, yang melalui proses pewarisan memiliki kemampuan memimpin atau karena keberuntungan memiliki bakat untuk menempati posisi sebagai pemimpin. Seperti istilah “Asal Raja Menjadi Raja”.
Suatu peristiwa besar bisa menciptakan seseorang menjadi pemimpin. Seorag pemimpin mampu mengintegrasikan antara situasi dan pengikut. Dan situasi merupakan peristiwa besar seperti revolusi, kekacauan/kerusuhan, pemberontakan, reformasi dll. Dalam hal ini, pengikut adalah orang yang menokohkan seseorang dan bersedia patuh dan taat.
2.  Teori Sifat (Karakteristik) Kepribadian / Trait Theories  
Dalam teori ini, seseorang dapat menjadi pemimpin apabila memiliki sifat yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin.  Dan titik tolak teori ini menyebutkan bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat kepribadian baik secara fisik maupun psikologis. Keefektifan pemimpin ditentukan oleh sifat, perangai atau ciri kepribadian  yang bukan saja bersumber dari bakat, tapi dari pengalaman dan hasil belajar.
Tetapi, di dalam Teori Sifat, terdapat kelemahan sebagai berikut : tidak selalu ada relevansi antara sifat-sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas kepemimpinan, situasi dan kondisi tertentu yang ternyata memerlukan sifat tertentu pula berbeda dari yang lain.
3. Teori Perilaku (Behavior Theories)
Disebutkan di dalam teori ini, bahwa keberhasilan seorang pemimpin sangat tergantung pada perilakunya dalam melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpina. Gaya atau perilaku kepemimpinan tampak dari cara melakukan pengambilan keputusan, cara memerintah (instruksi), cara memberikan tugas, cara berkomunikasi, cara mendorong semangat bawahan, cara membimbing dan mengarahkan, cara menegakkan disiplin, cara memimpin rapat, cara menegur dan memberikan sanksi.
Berikut ini merupakan bagian dari Teori Perilaku :
  • Teori X dan Y
  • Studi Kepemimpinan Universitas IOWA
  • Studi Kepemimpinan Universitas OHIO
  • Studi Kepemimpinan Universitas Michigan
  • Managerial Grid
  • Empat Sistem Manajemen Likert

4.  Teori Kontingensi atau Teori Situasional  

Teori Kontingensi atau Teori Situasional ini menyebutkan bahwa resistensi atas teori kepemimpinan sebelumnya yang memberlakukan asas-asas umum untuk semua situasi. Teori ini berpendapat bhw tidak ada satu jalan (kepemimpinan) terbaik untuk mengelola dan mengurus satu organisasi.
Source :

Pengambilan Keputusan

1.Pengertian Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusn alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik.

Secara umum, pengertian pengambilan keputusan telah dikemukakan oleh banyak ahli, diantaranya adalah :

1.G. R. Terry : Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin.

2.Claude S. Goerge, Jr : Mengatakan proses pengambilan keputusan itu dikerjakan oleh kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan pemikiran yang termasuk pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara sejumlah alternatif.

3.Horold dan Cyril ODonnell : Mereka mengatakan bahwa pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.

4.P. Siagian : Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap suatu masalah, pengumpulan fakta dan data, penelitian yang matang atas alternatif dan tindakan.

2..Fase Pengambilan Keputusan

1.Aktivitas intelegensia ; Proses kreatif untuk menemukan kondisi yang mengharuskan keputusan dipilih atau tidak.

2.Aktifitas desain ; Kegiatan yang mengemukakan konsep berdasar aktifitas intelegensia untuk mencapai tujuan.

Aktifitas desain meliputi :

– menemukan cara-cara/metode

– mengembangkan metode

– menganalisa tindakan yang dilakukan.

3.Aktifitas pemilihan ; Memilih satu dari sekian banyak alternatif dalam pengambilan keputusan yang ada. Pemilihan ini berdasar atas kriteria yang telah ditetapkan.

Dari tiga aktifutas tersebut diatas, dapat disimpulkan tahap pengambilan keputusan adalah :

a. Mengidentifikasi masalah utama

b. Menyusun alternatif

c. Menganalisis alternatif

d. Mengambil keputusan yang terbaik

3. Teknik Pengambilan Keputusan

1.Operational Research/Riset Operasi ; Penggunaan metode saintifik dalam analisa dan pemecahan persoalan.

2.Linier Programming ; Riset dengan rumus matematis. Teori Pengambilan Keputusan

3.Gaming War Game ; Teori penentuan strategi.

4.Probability ; Teori kemungkinan yang diterapkan pada kalkulasi rasional atas hal-hal tidak normal.

4.Proses Pengambilan Keputusan

Menurut G. R. Terry :

1. Merumuskan problem yang dihadapi

2. Menganalisa problem tersebut

3. Menetapkan sejumlah alternatif

4. Mengevaluasi alternatif

5. Memilih alternatif keputusan yang akan dilaksanakan

Menurut Peter Drucer :

a. Menetapkan masalah

b. Manganalisa masalah

c. Mengembangkan alternatif

d. Mengambil keputusan yang tepat

e. Mengambil keputusan menjadi tindakan efektif

4.Konsep Pengambilan Keputusan di dalam Sistem Informasi Manajemen

Konsep Pengambilan Keputusan di Dalam Sistem Informasi Manajemen

1.1 Kerangka Dasar Pengambilan Keputusan

Dalam manajemen, pengambilan keputusan (decision making) memegang peranan penting karena keputusan yang diambil oleh manajer merupakan hasil pemikiran akhir yang harus dilaksanakan oleh bawahannya atau organisasi yang yang ia pimpin. Keputusan manajer sangat penting karena menyagkut semua aspek . Kesalahan dalam mengambil keputusan bisa merugikan organisasi, mulai dari kerugian citra sampai pada kerugian uang. Pengambilan keputusan adalh suatu proses pemikiran dalam pemecahan masalah untuk memperoleh hasil yang akan dilaksanakan.

Ada masalah yang midah diselaisaikan ada pula masalah yang sulit, tergantung besarnya masalah dan luasnya dengan beberapa faktor. Model yang bermanfaat dan terkenal senbagai kerangka dasar proses pengambilan keputusan yang dikemukakan oleh Herbert A.Simon terdiri atas tiga tahap, yaitu :

1. Pemahaman

Menyelidiki lingkungan kondisi yang memerlukan keputusan. Data mentah yang diperoleh diolah dan diperiksa untuk dijadikan petunjuk yang dapat memenyukan masalahnya.

2. Perancangan

Menemikan, mengembangkan dan menganalisis arah tindakan yang mungkin dapat digunakan. Hal ini mengandung proses untuk memahami masalah untuk menghasilkan cara pemecahan dan menguji apakah cara pemecahan tersebut dapat dilaksanakan.

3. Pemilihan

Memilih arah tindakan tertentu dari semua arah tindakan yang ada. Pilihan ditentukan dan dilaksanakan.

Model Simon ada hubungannya dengan sisten informasi manajemen. Hubungan ini diikhtisarkan untuk ketiga tahap model Simon yaitu :

1. Pemahaman

Proses penyelidikan mengandung pemeriksaan data baik dengan cara yang telah ditentukan maupun dengan cara khusus. SIM harus memberikan kedua cara tersebut. Sistem informasi harus meneliti semua data dan menganjukan permintaan untuk diuji mengenai situasi yang jelas menurut perhatian. Baik SIM maupun organisasi harus menyediakan saluran komunikasi untuk masalah yang diketahui dengan jelas agar disampaikan kepada organisasi tingkat atas sehingga masalah tersebut dapat ditangani.

2. Perancangan

SIM harus mengandung model keputusan untuk mengolah data dan memprakasai pemecahan alternatif. Model harus membantu menganalisis alternatif.

3. Pemilihan

SIM menjadi paling efektif apabila hasil perancangan disajikan dalam suatu bentuk keputusan. Apabila telah dilakukan pemilihan, peranan SIM berubah menjadi pengumpulan data untuk umpan balik dan penilaian kemudian.

Sistem pengambilan keputusan dibagi menjadi dua berdasarkan sifatnya, terbuka atau tertutup. Sistem penganbilan keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisahkan dari masukan yang tidak ketahui dari lingkungannya. Dalam sistem ini, pengambilan keputusan tertutup dianggap :

a.Mengetahui semua alternatiuf dan akibat atau masing-masing alternatif.

b.Mempunyai suatu metode (aturan, hubungan dan sebagainya) yang

memungkinkan ia membuat urutan alternatif yang lebih disukai.

c.Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu seperti keuntungan,

volume penjualan atau kegunaan.

Sedangkan model keputusan terbuka menganggap pbahwa pengambilan keputusan terbuka menganggap bahwa penganbilan kepuusan:

a. Tidak mengetahui senua alternatif dan semua hasil

b. Melakukan penyelidikan sacara terbatas untuk menemukan beberapa

alternatif yang memuaskan.

c. Mengambil keputusan yang memuaskan tingkat keinginannya.

Model terbuka adalah dinamis atas urutan pilihan karena tingkat keinginan berubah menanggapi perbedaan antara hasil dan tingkat keinginan.

1.1.1 Pengertian Pengambilan Keputusan

Pembuatan keputusan ini bertujuan mengatasi atau memecahkan masalah yang bersangkuatan sehingga usaha pencapaiian tujuan yang dimaksud dapat dilaksanakan secara baik dan efektif. Masalah atau problem yang dimaksud dapat dibagi tiga golongan besar, yaitu masalah korektif, masalah progresif, dan masalanh kreatif.

Masalah korektif adalah masalah yang timbul karena adanya penyimpangan dari apa yang direncanakan. Masalah progresif adalah suatu masalah yang terjadi akibat adanya keinginan untuk memperbaiki atau meningkatkan suatu prestasi ayau hasil masa lalu. Misalnya, suatu perusahaan ingin memperbesar atau memperluas market sharenya atau suatu pabrik mobil ingin memproduksi suatu kendaraan yang lebih irit bahan bakarnya. Masalah kreatif adalah suatu masalah yang muncul karena adanya keinginan untuk menciptakan sesuatu yang sama sekali baru. Hal ini dapat dicontohkan sebuah pabrik mobil ingin menciptakan kendaraan dengan energi matahari.

1.1.2 Teknik pengambilan keputusan

Herbert A Simon mengemukakan teknik tradisional dan modern dalam pembuatan keputusan yang diprogram dan tidak diprogram. Lihat tabel 1.1

Tabel 1.1 Teknik-teknik pembuatan keputusan tradisional dan modern

Tipe-tipe keputusan

Teknik-teknik pembuatan keputusan

Tradisional

Modern

Diprogram:

Keputusan rutin dan berulang-ulang.Organisasi mengenbangkan proses khusus bagi penanganannya

1. Kebiasaan

2. Kegiatan rutin:

Prosedur

pengoperasiaan

standar.

3. Stuktur organisasi

tersusun baik.

1. Teknik riset operasi

Analisis matematik

Model-model

2. Pengolahan data

elektronik.

Tidak diprogram:

Keputusan sekali dipakai, disusun tidak sehat dan kebijaksanaan.Ditangani dengan proses pemecahan masalah umum

1. Kebijakan dan

Kreatifitas.

2. Coba-coba

3. Selektif dan latihan

para pelaksana.

1. Teknik opemecahan masalah yang diterapkan pada :

1. Latihan membuat

keputusan.

2. penyusunan Heurictic

1.1.3Proses pengambilan keputusan

Proses pengambilan keputusan memiliki berapa tahap :

Tahap 1 : Pemahaman dan Perumusan Masalah. Para manager sering menghadapi kenyataan bahwa masalah yang sebenarnya sulit dikemukaan atau bahkan sering hanya mengidentifikasikan masalah, bukan penyebab dasar. Para manager dapat mengidentifi8kasi masaklah dengan beberapa cara. Pertama, manager secra sistematis menguji hubungan sebab-akibat. Kedua manager mencari penyimpangan atau perubahan dari yang noirmal.

Tahap 2 : Pengumpulan dan Analisis Data yang Relevan. Setelah manajer menemukan dan merumuskan masalah, manajer harus memutuskan langkah-langkah selanjutnya. Manajer pertama kali harus menentukan data-data apa yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat dan kemudiaan mendapatkan informasi tersebut.

Tahap 3 : Pegembangan Alternatif-Alternatif. Kecenderungan untuk menerima alternatif keputusan pertama yang feasibel sering menghindarkan manager dari pencapaian penyelesaian yang terbaik untuk masalah manajer.Pengembangan sejumlah alternatif memungkinkan manajer menolak kecnderungan untuk membuat keputusan terlalu cepat dan membuat keputusan yang efektif. Manager harus memilih suatu alternatif yang cukup baik, walaupun bukan esuatu yang sempurna atau ideal.

Tahap 4 : Evaluasi Alternatif-Alternatif. Setelah manajer mengembangkan sekumpulan alternatif, mansger harus mengevaluasi sekumpulan alternati, manager harus mengevaluasi untuk menilai efektifitas etiap alternatif.

Tahap 5 : Pemilihan Alternatif Terbaik. Pembuatan keputusan merupakan hasil evaluasi berbagai alternatif. Alternatif terpilih akan didasarkan pada jumlah informasi bagi manager dan ketidaksempurnaan kebijakan manajer.

Tahap 6: Implementasi Keputusan . Setelah alternatif terbaik dipilih, para manager harus membuat rencana untuk mengatasi berbagai permasalahan dam masalah yang mungkin dijumpai dalam penerapan keputusan. Dalam hal ini, manager perlu memperhatikan berbagai resiko dan ketidakpastian sebagai konsekuensi dibuatnya suatu keputusan. Disamping itu, pada tahapimplementasi keputusan manager juga perlu menetapkan prosedur laporan kemajuaan periodik dan memnpersiapkan tindakan korektif bila masalah baru muncul dalam pembuatan kjeputusan, serta merancang peringatan dini untuk menghadapi berbagai kemungkinan.

Tahap 7: Evaluasi Hasil-Hasil. Keputusan. Implementasi keputusan harus selalu dimonitor. Manajer harus meangevaluasi apakah implementasi dilakukan dengan lancar dan keputusan memberikan hasil yang diinginkan.

1.1.4 Kriteria Pengambilan Keputusan

Kriteria untuk memilih alternatif dalam model normative adalah pemaksimalan (laba, kegunaan, nilai yang diharapkan dan sebagainya(. Tujuan ini apabila dinyatakan dalam bentuk kwantitatif disebut fungsi objektif untuk suau keputusan. Dalam model ekonomi klasik, manusia rasional dianggap memaksimakan kegunaan. Kegunaan ini dirumuskan sebagai sifat hasil yang memberikan kesenangan atau menghindarkan kesusahan. Bagi suatu perusahaan, kegunaan biasanya dipandang sebagai laba, tetapi hal ini dapat juga berupa penjualan, bagi pasar, dan lai sebagainya.

Suatu pandangan alternative mengenai criteria untuk pengambilann keputusaan adalah pemuasan. Pandangan ini berasal dari model perilaku deskriptif yang menyatakan penyelidikan untuk mendapatkannya. Mereka tidak senuhnya rasional atau cermat dalam penyelidikan aytau penelitiaannya. Mereka menyederhanakan factor-faktor ayang harus dipertimbangkan.

1.2Skala Pengukuran Pengambilan Keputusan

Pada hakekatnya pembuatan keputusan dipandang sebagai suatu proses dalam usaha mencari jalan keluar dari suatu masalah atau problem. Istilah proses menyiratkan adanya suatu rangkaian atau tahap-ytahap yang teratur menuju suatu tujuan yang telah ditetapkan , yaitu penyelesaian suatu persoalan. Tolak ukur kuantitatif mengenai manfaat dan biaya bertujuan mempermudah perbandingan antara keefektifan beraneka alternatif cara penggarapan dalam situasi keputusan. Disini jelas nilai-nilai dan tingkat ukurannya dalam bentuk angka-angka atau kuantitatif. Skala pengukuran ini disusun menurut urutan bertambah banyaknya batasan yang diadakannya. Skala pengukuran yang dimaksud dapat dirinci dan dijelaskan dibawah ini.

1.2.Skala Nominal

Skala Nominal aadalah pengukuran dengan taraf yang peling rendah. Disini suatu objek digolong-glongkan dengan simbol-simbol atau angka-angka yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Simbol-simbol atau angka-angka ini dipakai untuk member identitas suatu kelompok tertentu. Misalkan plat nomor kendaraan bermotor juga merupakan skala nominal karena nomor dan huruf pada kendaraan tersebut menerangkan tempat kendaraan yang bersangkutan terdaftar. Pengambilan keputusan dengan skala nominal agak sulit dilakukan karena skala ini tidak memperlihatkan suatu jenjang nilai dari sejumlah alterntif keputusan. Skala ini hanya memperlihatkan perbedaan antargolongan.

Skala nominal digunakan untuk memilih hasil alternative yang hubungannya paling dekat atau paling berarti bagi sasaran yang dituju atau memilih alternative dengan biaya terendah bila terdaat alternative hasil yang relative sama atau tidak berbeda nilainya dalam hubungannya dengan sasaran yang dituju.

1.2.2.Skala Ordinal

Skala ordinal adalah suatu skala pengukuran yang sifatnya kualitatif yang menunjukan adanya suatu jenjang urutan prefensi yang dikaitkan pada suatu tujuan atau kondisi yang ditentukan atau dapat dikatakan bahwa skala ordinal adalah objek-objek dalam suatu kategori yang mingkin tidak berbeda deangan objek lainnya. Akan tetapi. Masing-masing objek tersebut tergabung dalam suatu hubungan yang bertsifat yang satu lebih dari yang lainseperti lebih suka, lebih tinggi, lebih besar dan lain sebagainya.

Untuk mempermudah pengambilan keputusan dalam kasus ini biasanya setiap kemungkinan hasil dari al;ternatif diberi score nilai sehubungan dengan jenjang nilai atau keartiaannya terhadap sasaran atau tujuan yang ingin dicapai.

1.2.3Skala Interval

Skala interval adalah suatu skala yang mempunyai cirri-ciri skala ordinal, yang selisih dari tiap-tiap angka atau jenjang prefensi dalam skala tersebut diketahui besarnya dan kemudian pengukurannya. Pengukuran dengan skala interval untuk pembuatan keputusan dilakukan dengan membuat suatu hubungan yang linear diantara komponen-komponen atau variabel-variabel yang diukur. Dalam suatu perusahaan industri, hal ini biasanya menyangkut kombinasi pemakaian bahan baku untuk membuat suatu barang atau produk.

1.2.4Skala Ratio

Skala ratio adalah suatu skala interval yang mempunyai titik nol yang nyata. Dalam slkala ini perbandingan setiap titik pada init pengukuran adalah bebas. Pada skala ini, perbandingan dari setiap titik pada unit pengukuran biasanya banyak ditemui dalam ilmu alam fisika, yaitu benda-benda atau simbol-simbol tertentu seperti =, >, Y=Kx. X/Y, dan lain-lain.

Pengukuran dengan skala ratio untuk pembuatan keputusan paling mudah dilakan karena langsung diketahu perbedaan dan perbandingan jenjang nilai dari setiap hasil alternatif.

1.2.5 Skala Absolut

Skala absolut merupakan ukuran kuantitatif yang jelas dan nyata dan dapat dibandingkan secara langsung. Situasi atau kondisi keputusan yang terstuktur secara sempurna biasanya banyak ditemukan dalam jenis keputusan yang bersifat korekif, dengan skala pengukuran ratio aatau absolute karena dalam hai ini setiap alternative yang akan dipilih jelas ukuran manfaat dan biayanya dalam angka-angka yang mudah dibandingkan. Selanjutnya, situasi atau kondisi keputusan yang tidak terstruktur banyak dijumpai dalam masalah-masalah yang bersifat kreatif dengan skala pengukuran nominal, ordinal, dan interval.

1.3 Metode Kuantitatif dalam Pembuatan Keputusan

Operasi berbagai organisai telah semakin kompleks dan mahal. Karena itu, menjadi semakin sulit dan penting bagi para manajer untuk membuat rencana dan keputusan yang efektif. Berbagai teknik dan peralatan kuantitatif dalam pembuatan keputusan telah dikembangkan lebih dari 40 tahun dan dikenal sebagai teknikmanagement science dan operations research. Pada umumnya, kedua istilah tersebut digunakan berrgantian dengan pengertian yang sama yaitu riset operasi(operations research)

1.3.1Konsep Riset Operasi

Ada tujuh ciri utama riset operasi dalam proses pengambilan keputusan yang dapat dirinci sebagai berikut :

Terpusat pada pembutan keputusan

Penggunaan metode ilmiah

Penggunaan mdel matematik

Efektifitas ekonomis

Bergantung pada computer

Pendekatan tim

Organisasi system

Sedangkan pendekatan riset operasi untuk pemecahan masalah

Sebagai alternative di dalam proses pengambilan keputusan mempunyai lima tahap, yaitu :

Diagnosa masalah

Perumusan masalah

Pembuatan model

Analisis model

Implementasi penemuan

1.3.2Model Riset Operasi

Sebagian besar proyek riset operasi sangat berstandar pada model matematika. Ada sejumlah cara pengelompokan model yang digunakan dalanm riset operasi, yaitu model normative dan deskriptif. Model normatif menggambarkan apa yang seharusnya dilakukan. Model deskriptif menggambarkan segala sesuatu bagaimana adanya. Beberapa model dan teknik operasianal sebagai berikut :

Progmasi linear adalah suatu peralatan riset yang digunakan untuk memecahkan masalah optimasiatau masalah satu jawaban paling baikdari serangkaian alternative. Model progmasi linear termasuk model normative karena memcari penyelesaian optimum.

Teori antrian. Karena hamper semua ekonomi dan bisnis beroperasi dengan sejumlah sumber daya yany relative terbatas, maka sering dijumpai orang-orang, produk, komponen produk, atau kertas kerja sedang menunggu dilayani. Teori antrian atau sering disebut model garis tunggu dikembangkan untuk membantu para manajer memutuskan berapa panjang suatu garis tungguyang paling dapat diterima.

Analisis network adalah peralatan yang dikembangkan untuk membantu manajeman dalam perencanaan, pengawasan, dan proyek yang relative kompleks dan tudak rutin. Model ini yang terkenal adalah PERT(Program Evaluation and Review Technique) dan CPM (Critical Path Method). PERT banyak digunakan untuk merencanakan dan mengawasi program penelitian dan pengembangan, sedangkan CPM digunakan dalam proyek konstruksi.

Teori permainan adalah suatu pendekatan matematik untuk pembuatan model persaingan atau pertentangan antara pihak yang berkempentingan. Teori ini dikembangkan untuk menganalisis proses pembuatan keputusan pada berbagai macam situasi persaingan yang melibatkan konfliks.

Model rantai Markov adalah suatu teknik matematik yang berguna untuk pemmbuatan model berbagai macam system dan proes yang bisnis. Model ini digunakan untuk memperkirakan perubahan di waktu yang akan dating dalam berbagai variabel dinamik berdasarkan perubahan di waktu yang lalu dalam variabel tersebut.

Progamasi dinamik adalah sekumpulan teknik progmasi yang digunakan untuk pembuatan keputusan yang bertingkat-tingkat. Tujuan model ini adalah mengoptimumkan(memaksimalkan atau meminimalkan) seluruh keputusan berurutan yang saling berhubungan sepanjang periode waktu tertentu.

Simulasi adalah kegiatan percobaan-percobaan dengan suatu model (bukan kehidupan nyata) dalam berbagai cara teratur dan direncanakan. Model ini menciba meniru suatu bagian operasio organisasi guna mengamati perkembangannya dari waktu ke waktu untuk melekukan percobaan dengan bagian tersebut melalui pengubahan variabel-variabel tertentu. Kerena adanya computer, model-model simulasi pada umumnya adalah model matematik yang paling komprehensif.

1.3.3Aplikasi Riset Operasinal

Masalah-masalah yang dapat menggunakan teknik-teknik operasinal adalah sebagai berikut :

Masalah persediaan, masalah ini merupakan salah satu masalah yang paling baik dipecahkahkan dengan teknik-teknik riset operasional karena menyangkut penyeimbangan tujuan-tujuan yang saling bertentangan Pertentangan tersebut terjadi antara biaya pemesanan dan biaya penyimpangan produk. Biaya pemesanan setiap satuan produk cenderung turun bila kuantitas pemesanan naik. Penyelesaian optimal dapat diperoleh melaluimpenggunaan teknik-teknik riset operasional yang menyeinbangkan kedua biaya tersebut.

Masalah alokasi. Pemecahan masalah alokasi dapat dicontohkan dengan mencari kombinasi optimal antara karyawan dan mesin yang akan meminimumkan biaya.

Masalah antrian. Masalah antrian menyamgkut perancangan bernagai fasilitas untuk memenuhi permintaan akan pelayanan.Masalah antrianbiasanya dipusatkan dengan teori antrian, tetapi masalah kompleks memerlukan teknik-teknik simulasi

Masalah pengurutan. Masalah ini timbul apabila manajer harus memutuskan dalam urutan bagaimana bagian-bagian suatu pekerjaan akan dilaksanakan. Penyelesaian masalah ini biasanya dicari melalui simulasi yang memungkinkan pengujian efisiensi berbagai urutan yang berbeda.

Masalah routing. Masalah routing timbul bila manajer harus memutuskan kapan bagian suatu pekerjaan dilaksanakan. Masalah ini dapat ditangani dngan progmasi linear, model antrian, atau kombinasi keduanya.

Masalah penggantian. Banyak peralatan mahal organisasi akan using atau tidak terpakai, misalya mesin dan truk sehingga bila dipertahankan untuk periode waktu yang terlalu lama menjadi tidak efisien dan meningkatkan biaya operasi, misalnya biaya pemeliharaan.Masalah ini biasanya menggunakan programasi linear.

Masalah persaingan. Masalah ini berkembang bila dua atau lebih organisasi berusaha mencapai tujuan yang saling bertentangan seperti organisasi berusaha untuk meningkatkan bagian pasarnya yang berarti kenaikan bagi organisasi yang satu merupakan penurunan bagi organisasi yang lain. Teori permainan dapat digunakan dalam penyelesaian masalah ini.

Masalah pencarian. Kesalahan atau ketidaklengkapan informasi dapat mengakibatkan keputusan yang salah dan selanjutnya memerlukan waktu dan biaya untuk memperbaikinya. Sebaiknya pengumpulan informasi juga memerlukan biaya dan waktu. Peralatan statistic dikombinasikan dengan menggunakan model progmasi linear merupakan teknik yang banyak digunakan bagi masalah pencarian.

*Seluruh artikel ini diambil dan bersumber dari :

Sutabri, Tata. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Andi. Yogyakarta.

http://meyka.blogdetik.com/2013/05/11/pengambilan-keputusan-dalam-manajemen/

 

Special Thanks to Meyka.

Top 3 Hottest Technology in 2016

Halo,pembaca setia blog-ku. Kali ini frederikdass.wordpress.com akan membahas teknologi terpanas di tahun 2016 ini. Di era kita sekarang ini, sobat sekalian pasti telah banyak disuguhkan dan dimanjakan oleh tren-tren inovasi teknologi masa kini. Sebut saja SmartPhone, VR, Drone, dll. Tp tahukah sobat masih banyak lg tren inovasi selain dari yg saya sebutkan? Sobat pasti penasaran kan? Berikut saya rangkum-kan agar sobat-sobat sekalian tidak penasaran lagi! 🙂

1. IoT (Internet of Things)

Mungkin bagi anak IT, IoT merupakan sesuatu yg sudah familiar. Memanfaatkan teknologi konektivitas Internet, IoT berusaha memaksimalkannya sehingga koneksi internet tidak hanya terhubung ke piranti (device) semacam smartphone, personal computer, laptop, tablet maupun Smart TV. IoT berusaha mengimplementasikan teknologinya kepada benda-benda elektronik lainnya seperti kulkas, microwave, bahkan ke benda-benda non-elektronik seperti pintu, jendela bahkan dapur! Ya,dapur! Nantinya, benda-benda yg sudah ditanamkan teknologi IoT, akan mempunyai IP sendiri-sendiri dan mampu dikendalikan oleh pengguna yg memiliki hak akses terhadap benda-benda tersebut.

2. MikroTik

MikroTik adalah nama perusahaan asal Latvia yg berdiri pada tahun 1996. MikroTik memang bukanlah sesuatu yg baru. Tapi implementasi dari teknologinya bisa dibilang baru nge-tren sekarang-sekarang ini terutama di Indonesia seiring dengan berkembangnya teknologi nirkabel. Ya,memang Mikrotik bergerak dibidang teknologi jaringan komputer yg menjual produk-produk berteknologi nirkabel. Intinya, MikroTik membuat sebuah komputer yg diubah menjadi sebuah teknologi nirkabel seperti wireless router berbasis kernel Linux yg distronya disebut MikroTik RouterOS.

3. Augmented Reality (AR)

Hmmm, kalau Virtual Reality (VR) pasti semua sudah pada tau,ya! Tapi kalau Augmented Reality? Jangan-jangan sobat baru denger! Waduh,please deh jangan kudet gitu :P. Nah biar gak kudet saya akan jelaskan apa sih AR itu! Augmented Reality atau dalam bahasa Indonesianya diterjemahkan Realitas Tertambah, adalah teknologi yg menggabungkan visual dunia nyata dan dunia maya dalam waktu yg bersamaan. Makanya dikatakan sebagai Realitas Tertambah. Nih contoh-contohnya biar sobat tidak bingung! 🙂


(Tuh jadi ada visualisasi tambahan ditabletnya!)

Atau mungkin sobat pernah nonton film Iron Man? Inget waktu Tony Stark lagi otak-atik robotnya di laboratoriumnya?
Nihhh kalauuu sobat belum pernah nonton atau mungkin pernah tapi lupa.



(Ini waktu Tony lagi mereka ulang kejadian ledakan disebuah lokasi. Tony memproyeksikan kejadiannya dan mengimplementasikan lewat teknologi Augmented Reality)

Nah begituuu sobat 3 Tren Inovasi terknologi yg lg ngetop saat ini. Semoga sobat gak penasaran lagi! 😀
Trims sudah berkunjung ya!